Tentang Indah Kiat
PT Indah Kiat Tbk adalah perusahaan yang memproduksi pulp, kertas budaya, kertas industri dan tisu. Kegiatan usaha perusahaan dimulai dari pengolahan kayu menjadi pulp dan kertas serta pengolahan kertas bekas menjadi kertas industri. Pulp digunakan sebagai bahan baku kertas dan tisu serta kertas industri. Saat ini perusahaan memiliki fasilitas produksi di Perawang–Provinsi Riau, Serang, dan Tangerang–Banten dan total kapasitas produksi tahunan pada tahun 2019 adalah 3,0 juta ton pulp, 1,7 juta ton kertas budaya, 108 ribu ton tisu dan 2,1 juta ton dari kemasan. Pada tahun 2019, perusahaan telah mengekspor sekitar 52% produknya, terutama ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Afrika dan Australia dan sisanya 48% untuk memenuhi permintaan pasar lokal.
Ruang lingkup kegiatan PT Indah Kiat Tbk adalah dalam bidang perindustrian, perdagangan dan kehutanan. Saat ini Indah Kiat memproduksi pulp, berbagai jenis produk kertas yang terdiri dari kertas untuk keperluan menulis dan mencetak, kertas fotokopi, kertas industri seperti kertas kemasan yang meliputi containerboard (linerboard dan media bergelombang), container pengiriman bergelombang (konversi dari media bergelombang), kemasan makanan, boxboard dan kertas berwarna.
Visi
Menjadi perusahaan pulp dan kertas global terkemuka yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan, masyarakat, karyawan, dan pemegang saham secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Misi
- Meningkatkan pangsa pasar global.
- Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru dan pencapaian efisiensi pabrik.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan.
- Mewujudkan komitmen keberlanjutan di semua operasi.
PT IKPP didirikan oleh Bapak Soetopo Janarto. Bapak Soetopo Janarto lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 1 Juni 1934. Pada tahun 1975 Bapak Soetopo bekerjasama dengan perusahaan dari Taiwan untuk mengembangkan perusahaannya. Perusahaan telah berhasil berkembang pesat di beberapa daerah, antara lain pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Timur, Jambi dan daerah lainnya. Pada tanggal 11 September 1976, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan surat rekomendasi pendirian pabrik pulp dan kertas yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), setelah 12 hari, pada tanggal 23 September 1976, Menteri Perindustrian menerbitkan izin pendirian pabrik pulp dan kertas, pada tanggal 17 Desember dihadapan notaris Bapak Ridwan Soesilo, SH membuat akta pendirian perusahaan dengan nama PT Indah Kiat Pulp and Paper. Nama Indah Kiat berarti cara jujur (tips). Indah adalah nama yang diambil dari istrinya, Indah Berliani Soetopo. Pada tahun 1977 dilakukan studi kelayakan, dilanjutkan dengan pembangunan pabrik kertas budaya Tahap I (Kertas cetak dan kertas tulis bebas kayu) dengan memasang dua mesin kertas dengan kapasitas masing-masing 50 ton/hari. Pabrik terletak di tepi sungai Cisadane. Seiring dengan perkembangannya, pabrik kertas Tanggerang menambah satu unit mesin lagi pada tahun 1982 sehingga kapasitas produksi menjadi 150 ton/hari.
Pada tahun 1980 dilakukan studi kelayakan lebih lanjut di Jalan Raya Minas KM 26, Desa Pinang Sebatang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau. Dan pada tanggal 24 Mei 1984 PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto, dan pada hari itu dilakukan percobaan untuk memproduksi mesin pulp dengan kapasitas 300 ADT/hari.
PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang merupakan pabrik pulp sulfat pertama atau dikenal dengan proses kraft berbasis kayu di Indonesia, pada tahun yang sama dibangun Hutan Tanaman Rakyat (HTI) seluas 300.000 hektar yang terhubung dengan PT Arara Abadi. Jenis kayu yang ditanam antara lain Accasia mangium, Accacia crassicarpa, dan Eucaliptus urophilia.
Pada tahun 1985 PT Satria Perkasa Agung milik Grup Sinar Mas bergabung sebagai pemegang saham, setelah itu presiden direktur dijabat oleh Bapak Teguh Ganda Wijaya (Oei Tjie Goan). Di bawah bendera Sinar Mas Group (APP), PT IKPP berkembang pesat. Pada bulan April 1987 pabrik kertas Tanggerang meningkatkan kapasitasnya menjadi 250 ton/hari. Pada 14 Desember 1989 pabrik kertas Perawang menghasilkan produksi komersial dengan kapasitas 200 ton/hari, keberadaan pabrik kertas ini menjadikan PT IKPP sebagai pabrik pulp dan kertas terintegrasi. Pada tahun 1991 PT IKPP mengoperasikan pabrik kertas II dengan kapasitas produksi komersial 575 ton/hari, dengan total produksi 725 ton/hari. PTIKPP adalah pabrik kertas terbesar dan tercanggih di Asia Tenggara. PT IKPP juga membeli pabrik kertas Sinar Dunia Makmur yang berlokasi di KM 76 Jl. Raya Serang, Desa Kragilan, Kecamatan Sentul, Kabupaten Serang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 900 ton/hari. Pada akhir tahun 1993, pabrik pulp tahap III berproduksi komersial dengan kapasitas 1300 adt/hari. Pada tahun 1994 pabrik pembuatan pulp I dan pabrik pembuatan pulp II digabungkan dan diubah kapasitasnya menjadi 1200 adt/hari sehingga total kapasitas produksi menjadi 2500 adt/hari. Pada bulan Desember 1996 pabrik pulp fase V memulai produksi komersial dengan kapasitas 1600adt/hari sehingga total kapasitas menjadi 4100adt/hari. Pada November 1997 pabrik kertas Tahap III beroperasi dengan kapasitas 1600 ton/hari, sehingga total kapasitas produksi pulp menjadi 4.500 adt/hari dan kertas 2.125 ton/hari.
Perusahaan terus berkembang dan pada tahun 2019 total kapasitas produksi tahunan adalah 3,0 juta ton pulp, 1,7 juta ton kertas budaya, 108 ribu ton tisu dan 2,1 juta ton kemasan.
PT IKPP didirikan oleh Bapak Soetopo Janarto. Bapak Soetopo Janarto lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 1 Juni 1934. Pada tahun 1975 Bapak Soetopo bekerjasama dengan perusahaan dari Taiwan untuk mengembangkan perusahaannya. Perusahaan telah berhasil berkembang pesat di beberapa daerah, antara lain pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Timur, Jambi dan daerah lainnya. Pada tanggal 11 September 1976, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan surat rekomendasi pendirian pabrik pulp dan kertas yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), setelah 12 hari, pada tanggal 23 September 1976, Menteri Perindustrian menerbitkan izin pendirian pabrik pulp dan kertas, pada tanggal 17 Desember dihadapan notaris Bapak Ridwan Soesilo, SH membuat akta pendirian perusahaan dengan nama PT Indah Kiat Pulp and Paper. Nama Indah Kiat berarti cara jujur (tips). Indah adalah nama yang diambil dari istrinya, Indah Berliani Soetopo. Pada tahun 1977 dilakukan studi kelayakan, dilanjutkan dengan pembangunan pabrik kertas budaya Tahap I (Kertas cetak dan kertas tulis bebas kayu) dengan memasang dua mesin kertas dengan kapasitas masing-masing 50 ton/hari. Pabrik terletak di tepi sungai Cisadane. Seiring dengan perkembangannya, pabrik kertas Tanggerang menambah satu unit mesin lagi pada tahun 1982 sehingga kapasitas produksi menjadi 150 ton/hari.
Pada tahun 1980 dilakukan studi kelayakan lebih lanjut di Jalan Raya Minas KM 26, Desa Pinang Sebatang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau. Dan pada tanggal 24 Mei 1984 PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto, dan pada hari itu dilakukan percobaan untuk memproduksi mesin pulp dengan kapasitas 300 ADT/hari.
PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang merupakan pabrik pulp sulfat pertama atau dikenal dengan proses kraft berbasis kayu di Indonesia, pada tahun yang sama dibangun Hutan Tanaman Rakyat (HTI) seluas 300.000 hektar yang terhubung dengan PT Arara Abadi. Jenis kayu yang ditanam antara lain Accasia mangium, Accacia crassicarpa, dan Eucaliptus urophilia.
Pada tahun 1985 PT Satria Perkasa Agung milik Grup Sinar Mas bergabung sebagai pemegang saham, setelah itu presiden direktur dijabat oleh Bapak Teguh Ganda Wijaya (Oei Tjie Goan). Di bawah bendera Sinar Mas Group (APP), PT IKPP berkembang pesat. Pada bulan April 1987 pabrik kertas Tanggerang meningkatkan kapasitasnya menjadi 250 ton/hari. Pada 14 Desember 1989 pabrik kertas Perawang menghasilkan produksi komersial dengan kapasitas 200 ton/hari, keberadaan pabrik kertas ini menjadikan PT IKPP sebagai pabrik pulp dan kertas terintegrasi. Pada tahun 1991 PT IKPP mengoperasikan pabrik kertas II dengan kapasitas produksi komersial 575 ton/hari, dengan total produksi 725 ton/hari. PTIKPP adalah pabrik kertas terbesar dan tercanggih di Asia Tenggara. PT IKPP juga membeli pabrik kertas Sinar Dunia Makmur yang berlokasi di KM 76 Jl. Raya Serang, Desa Kragilan, Kecamatan Sentul, Kabupaten Serang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 900 ton/hari. Pada akhir tahun 1993, pabrik pulp tahap III berproduksi komersial dengan kapasitas 1300 adt/hari. Pada tahun 1994 pabrik pembuatan pulp I dan pabrik pembuatan pulp II digabungkan dan diubah kapasitasnya menjadi 1200 adt/hari sehingga total kapasitas produksi menjadi 2500 adt/hari. Pada bulan Desember 1996 pabrik pulp fase V memulai produksi komersial dengan kapasitas 1600adt/hari sehingga total kapasitas menjadi 4100adt/hari. Pada November 1997 pabrik kertas Tahap III beroperasi dengan kapasitas 1600 ton/hari, sehingga total kapasitas produksi pulp menjadi 4.500 adt/hari dan kertas 2.125 ton/hari.
Perusahaan terus berkembang dan pada tahun 2019 total kapasitas produksi tahunan adalah 3,0 juta ton pulp, 1,7 juta ton kertas budaya, 108 ribu ton tisu dan 2,1 juta ton kemasan.